Jumat, 29 November 2013

Farhat Abbas Sudah Tua, Alasan Pertina Tak Beri Izin Tanding

Hari ini pihak Pertina Pengprov DKI Jakarta yang diketuai Sunardi Sinaga melayangkan surat balasan untuk El Jalaluddin Rumi. Seperti diketahui, Kamis kemarin (28/11), El mengajukan surat izin untuk menggelar pertandingan tinju antara dirinya melawan Farhat Abbas.
Surat jawaban tersebut berisi tidak adanya izin pertandingan digelar. Sunardi Sinaga punya alasan kenapa pihaknya tidak memberi izin. Usia Farhat yang sudah di atas 35 tahun, itulah yang menyebabkan Farhat tidak mungkin bertanding.
"Orang terlatih, pemeriksaan kesehatan, wasit, juri, dan dokter. Berat badan mereka juga gak sama. Usia El masih junior. Kalo Farhat di tinju amatir udah gak dipertandingkan, karena usia udah 35 tahun lebih," urai Sunardi Sinaga saat dihubungi, Jumat (29/11).
Sunardi Sinaga berharap peristiwa seperti Farhat Abbas dengan El ini tidak terulang. Banyak cara yang positif yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan masalah.
"Ya harapan saya seperti itu jangan ada seperti ini. Kalo punya masalah jangan sampai ada cara seperti ini lah," tandasnya.

Sumber : http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/farhat-abbas-sudah-tua-alasan-pertina-tak-beri-izin-tanding-22b520.html

Ahamd Dhani: Al dan El cueki Maia, tak mau minta maaf ke Farhat

Musisi Ahmad Dhani masih heran dengan pernyataan mantan istrinya, Maia Estianty yang meminta Al dan El untuk meminta maaf kepada Farhat Abbas. Padahal mereka tidak memiliki kesalahan apapun pada suami Nia Daniati tersebut.
"Salah Al dan El apa? Orang cuma ajak sparing doang. Kalau enggak mau ya sudah kan enggak ada paksaan. El butuh lawan sparing, kalau nggak mau ya nggak apa-apa," ungkap Ahmad Dhani dengan santai dalam jumpa pers di kediamannya, di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jum'at (29/11).
Maia dalam sebuah tayangan setengah memaksa agar Al dan El meminta maaf pada Farhat Abbas. Maia tidak akan mengakui mereka anak dan tidak akan mendoakan, jika tidak mau mengikuti permintaannya.
Tindakan Maia ini, menurut Dhani sangat kekanak-kanakkan. "Itu kekanak-kanakan. Al dengan tegas menolak minta maaf kepada orang tersebut," tegas Dhani.
Al dan El, menurut Dhani, tidak memusingkan permintaan bundanya itu. Bahkan Dhani pun berharap Maia serius dengan kata-katanya untuk tidak menganggap Al dan El sebagai anak jika memang tidak minta maaf pada Farhat Abbas.
"Mereka (Al dan El) cuek saja. Saya berharap Maia enggak cabut kata-katanya, itu kata enggak bijak sebagai orangtua," pungkasnya.

Sumber : http://www.merdeka.com/artis/ahamd-dhani-al-dan-el-cueki-maia-tak-mau-minta-maaf-ke-farhat.html / http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/ahamd-dhani-al-dan-el-cueki-maia-tak-mau-minta-maaf-ke-farhat-dbeacf.html

Soal tantangan bertinju, KPAI juga sindir Farhat Abbas

Terkait masalah Farhat Abbas versus Ahmad Dhani yang berujung pada tantangan Al dan El kepada Farhat Abbasuntuk berduel di atas ring tinju, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan sikapnya.
Melalui Maria Advianti, selaku sekretaris KPAI, mereka sedikit menyindir beberapa statement Farhat Abbas yang tidak seperti orang dewasa dalam menghadapi 2 anak lelaki Ahmad Dhani itu.
"Jadi iya menurut saya dewasa itu harus bisa memisahkan permasalahan yang melibatkan anak-anak. Bahwa masih ada orang dewasa yang tindakan dan perkataan yang dia keluarkan harus mempertimbangkan banyak hal. Terutama dampaknya pada anak," kata Maria Advianti saat dihubungi wartawan (29/11).

Seharusnya, Farhat lebih memikirkan anak-anak Ahmad Dhani saat menyerang ayahnya. Apalagi sebagai pengacara, yang harus bisa menjaga perkataannya.
"Apakah dia tidak memikirkan anak-anaknya Dhani. Apa yang harus dilakukan, ya pengacara juga harus belajar harus belajar kata-kata. Itu yang saya pikir lebih baik," lanjutnya.
Menurut Maria, tidak bijak jika orang dewasa melontarkan kata-kata yang tidak mencerminkan usianya.
"Harus ada poin, harus saling menghargai, paling tidak kalau ada masalah pribadi tidak perlu diungkap sampai masyarakat tau. Ga bijak yah orang dewasa melakukan serangan-serangan verbal. Tidak memikirkan psikologis anak," tandas Maria.

Sumber : http://www.merdeka.com/artis/soal-tantangan-bertinju-kpai-juga-sindir-farhat-abbas.html / http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/soal-tantangan-bertinju-kpai-juga-sindir-farhat-abbas-a205c3.html

Cerita Masa Sulit SBY Lagi Ngetren di Google+

Sejak diluncurkan Juli 2013 lalu, akun Google+ Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selalu jadi perhatian publik. Banyak orang sangat antusias mengikuti update dan sharing beliau di ranah Google+. Tak terkecuali dengan postingan terakhir SBY pada tanggal 23 November 2013 lalu yang kini masuk sharing lagi ngetren di Google+.

Akun resmi SBY di Google+ mengunggah foto masa lalu SBY, Ibu Ani dan kedua putra mereka Agus dan Ibas. Foto dengan latar belakang Pura Uluwatu, Bali sangat dikenal publik Google+ yang melihat foto tersebut. Namun beberapa yang meragukan sempat menanyakan apakah mereka berpose di Uluwatu.

Dalam foto itu, Pak SBY dan Ibu Ani masih tampak sangat muda. SBY membopong Ibas, sementara Agus yang kini jadi anggota TNI Angkatan Darat tampak berdiri gagah di tengah. Namun sebagian besar dari 500 komentar yang masuk ke postingan itu ternyata bukan fokus bicara masalah foto. Namun ramai berkicau tentang curahan hati presiden tentang kesulitan masa foto itu dibuat.

Penasaran ingin tahu curhat SBY di Google+? Berikut kutipan aslinya:

"Presiden SBY dan Ibu Ani membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Meskipun dalam kondisi keuangan pas-pasan, Pak SBY dan Ibu Ani selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Pada saat Pak SBY menjabat sebagai Komandan Batalyon, saat itu ia mendapat jatah makanan tambahan berupa satu cangkir bubur kacang hijau dari kantor. Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan disimpan untuk dibawa pulang. Sampai di rumah, diberikan kepada Ibu Ani untuk diolah kembali dengan menambahakan santan, gula merah dan pandan agar jumlah bubur kacang hijau semakin banyak dan bisa disantap bersama keluarga."

Masa lalu seorang presiden memang selalu menarik untuk diketahui rakyatnya. Hingga tulisan ini dibuat postingan itu sudah dibaca sedikitnya +1996 dan di-share oleh 136 followers di jagad Google+.

Salah satu komentar berasal dari akun Papa Andra: "pa sby...di saat sekarang ini msh bnyak keluarga yang ngalamin kaya pengalaman kluarga pa sby dulu lho..."

Sumber : http://www.ayogitabisa.com/berita-gita/cerita-masa-sulit-sby-lagi-ngetren-di-google.html?utm_source=merdeka&utm_medium=stories&utm_campaign=ayogitabisa

Kamis, 21 November 2013

Loncat dari JPO, Kondisi Bos Wika Membaik


JAKARTA - Kondisi Direktur Operasi PT Wijaya Kusuma (Wika) Tbk, Ikuten Sinulinga sudah mulai membaik. Dia melompat dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Halte TransJakarta Cawang Soetoyo, Jakarta Timur, kemarin.

"Sudah mulai membaik hari ini," kata Sekertaris Perusahaan PT Wika, Natal Argawan kepada Okezone, Rabu (20/11/2013).

Dia belum mengetahui kapan Ikuten bisa pulang ke rumah. "Belum jelas, hal tersebut tergantung pihak rumah sakit," singkatnya.

Kepala Humas Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI), Hesti Nainggolan mengatakan, saat ini Ikuten masih dirawat intensif di ruang ICU. 

"Saat ini pasien ditangani dokter spesialis bedah saraf dan tulang. Dia menjalani perawatan pada saraf dan tulang," terang Hesti Nainggolan.

Menurutnya, kondisi pasiennya itu sudah jauh lebih baik dibanding saat dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Biasanya kalau sudah masuk ICU lebih baik. Tapi, untuk kondisi kesehatan dan lain-lain saya tidak bisa menyampaikan karena itu rekam medis. Itu wewenang dokter," pungkasnya. 


Sumber : http://jakarta.okezone.com/read/2013/11/20/500/900184/loncat-dari-jpo-kondisi-bos-wika-membaik

Polri: Indonesia Rawan Penyelundupan Narkoba

JAKARTA - Mabes Polri mengungkapkan bahwa wilayah Indonesia masih terbilang rawan terhadap aksi penyelundupan narkoba. Apalagi, Indonesia merupakan negara kepulauan di mana rentan akan meluasnya peredaran barang haram itu.

"Daerah rawan penyelundupan narkoba, dari jalur Sumatera di Aceh dan Sumatera Utara dan daerah Sumatera di sekitarnya. Sementara di jalur Kalimantan juga wilayah rawan penyeludupan narkoba," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Arman Depari di Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Selain itu kata dia, wilayah Indonesia Timur pintu masuknya berawal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. 

"Terakhir kita tangkap dua orang, (narkoba yang dibawa) 335 kilogram jenis sabu. Yang kita tangkap itu masuknya dari Papua. Masuknya dari negara Papua Nugini lagi, ada orang Indonesia bawa narkoba mungkin lewat hutan," tuturnya.

Arman Depari melanjutkan, menurut data yang diterimanya, narkoba jenis sabu menduduki peringkat teratas, dalam hal peredarannya di Indonesia. "Namun, belakangan kokain dan sabu mulai banyak masuk ke Indonesia," tukasnya. (put)

Sumber :  http://news.okezone.com/read/2013/11/20/337/900211/polri-indonesia-rawan-penyelundupan-narkoba

Rayakan Lolosnya Aljazair ke Piala Dunia, 12 Fans Tewas

BEJAIA – Merayakan sesuatu yang berlebihan memang dilarang, namun peringatan itu diabaikan oleh ratusan pendukung Aljazair. Ya, berniat merayakan lolosnya Negara mereka ke Piala Dunia di Brasil, namun beberapa pendukungnya malah menemui ajal.
 
Dilaporkan dari Associated Press, Kamis (21/11/2013), sebanyak 240 orang mengalami luka dalam perayaan tersebut. Di mana 12 pendukung Aljazair tewas saat melakukan selebrasi atas pencapaian timnya lolos ke Brasil.
 
Dari 12 orang yang tewas, sembilan orang menemui ajalnya karena kecelakaan mobil di kota Bejaia. Sedangkan tiga lainnya tewas terjadi di kota lain.
 
Perayaan itu pecah, usai Aljazair mengalahkan Burkina Faso di Bilda dengan skor 1-0, Selasa waktu setempat. Kemenangan itu cukup membuat tim berjuluk The Greens menyegel satu tempat di Piala Dunia tahun depan.
 
Aljazair menang agresivitas gol, di mana dalam pertemuan pertama mereka kalah 3-2 di Burkina Faso, namun pada leg kedua di kandang sendiri, Aljazair mampu menang 1-0, sehingga mereka menang agresivitas gol tandang 3-3.

Sumber : http://brasil2014.okezone.com/read/2013/11/21/350/900279/rayakan-lolosnya-aljazair-ke-piala-dunia-12-fans-tewas

Yuni Shara Kesal Disebut Temani Pejabat Karaoke

JAKARTA- Yuni Shara tak terima dirinya terseret kasus suap yang melibatkan petinggi TVRI dan sejumlah anggota DPR. Yuni dan Iis Dahlia disebut diminta menemani sejumlah anggota DPR di sebuah tempat karaoke di Bandung. 

"Sebenarnya gini ya, kalian yang membuat berita yang kurang penting kadang-kadang malah menjadi besar," ucap Yuni ditemui di Hanggar, Pancoran Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013)

Ia mengaku tidak mengetahui apa-apa mengenai kasus tersebut. Menurut kakak kandung Krisdayanti ini, ia tak dapat menjelaskan kabar yang bermula dari pesan singkat itu.

"Saya tidak tahu apa apa, saya tidak menjawab hal yang saya tidak tahu. Kemarin saya dikasih tahu katanya tanggal 16 Oktober saya diduga berada di Bandung dan menyaksikan bla bla bla," ketusnya.

Sumber : http://celebrity.okezone.com/read/2013/11/20/33/900253/yuni-shara-kesal-disebut-temani-pejabat-karaoke

Gosip Affair Demian & Sara Wijayanto Mulai Terbongkar

JAKARTA - Kabar kedekatan Demian Aditya dengan Sara Wijayanto semakin terkuak. Kabar tersebut diperkuat dengan adanya sebuah bukti foto kebersamaaan mereka yang beredar.

Dalam foto tersebut, Demian yang menggunakan kemeja hitam dan celana jins biru itu duduk di samping Sara dengan santai sambil melihat sebuah handphone. Foto tersebut juga dibenarkan oleh manager Demian, Nanda Persada. Bahkan, Nanda menjelaskan jika sepengetahuannya keduanya memang dekat.

"Setahu saya mereka (Demian-Sara) memang dekat," tulis Nanda saat berbincang dengan Okezone melalui pesan singkat, Rabu (22/11/2013).

Sebelumnya, kabar perselingkuhan Demian Aditya dengan model Sara Wijayanto sempat ramai setelah salah satu sahabat Yulia, Denny Setiawan mengungkapkan bulan Februari 2012 lalu dirinya pernah diminta menemaninya ke apartemen yang diduga milik Sara. 

Sara pun disebut sebagai penyebab perceraian Demian dan Yulia Rahman. Namun, baik Demian dan Sara membantah gosip kedekatan mereka.

Sumber : http://celebrity.okezone.com/read/2013/11/20/33/900255/gosip-affair-demian-sara-wijayanto-mulai-terbongkar

Kontroversial, Lady Gaga Bersyukur Punya Pacar Sabar

ANGELES - Lady Gaga mengaku kesulitan mendapatkan pria yang tepat dan menemukan cinta sejati. Padahal, dia tengah menjalin hubungan dengan aktor Taylor Kinney selama satu tahun.

Pelantun "Poker Face" ini mengatakan, tidak semua pria bahagia dengan kesukesan pasangannya. Demikian seperti dilansir Femalefirst, Rabu (20/11/2013).

"Ketika kamu bertemu seseorang yang tidak mengintimidasi dengan orang-orang hebat yang berada di sekitarmu, dengan cinta yang kamu terima, ketika mereka bahagia untukmu, pria tidak selalu bahagia untukku. Sangat menantang meliihat seorang wanita meraih kesuksesan," ungkapnya.

Meski sulit mendapatkan cinta sejati, Gaga mengaku sangat bersyukur karena berkencan dengan Taylor yang memiliki pekerjaan bagus. Dia juga memuji sang kekasih dan menganggapnya sebagai pria sabar.

Pasalnya, banyak orang mengkritik Gaga sebagai orang aneh dan tak bisa lepas dari obat terlarang. Namun, penyanyi yang kerap membuat kontroversi ini menegaskan dirinya adalah tipe wanita setia.

"Sejujurnya, dia sudah sabar selama ini meski dengan kebiasaanku menggunakan obat terlarang dan semua hal aneh. Jadi dia sangat menyenangkan, orang yang mengesankan. Aku bukan tipe orang yang melakukan seks dengan sembarang orang. Aku tidak melakukan itu. Aku orang yang fokus pada satu hubungan. Kami memiliki waktu yang indah, kami sudah bersama -sama selama ini. Kami saling memberikan perhatian satu sama lain," tutup dia.

Sumber : http://celebrity.okezone.com/read/2013/11/20/532/900168/kontroversial-lady-gaga-bersyukur-punya-pacar-sabar

Ki Kusumo Sesalkan Orang Malu Ngaku Datangi Paranormal

JAKARTA- Aktivitas Ki Kusumo belakangan ini bertambah padat. Sebelum dikenal sebagai produser dan bintang film, Ki Kusumo lama menjadi paranormal atau penasehat spiritual. 

Setiap menjelang pemilu bintang film Drakula Cinta itu selalu kedatangan para politisi di tempat prakteknya di kawasan Jatiasih, Bekasi. Mereka semua berharap bisa terpilih menjadi anggota legislatif saat Pemilu tahun depan.

"Mendekati Pemilu 2014 meningkat. Tiap hari 50-70 orang minta bantuan saya. Mungkin dianggapnya saya belum pernah gagal memenuhi permintaan pasien," kata Ki Kusumo saat dihubungi lewat telefon, Rabu (20/11/2013). 

Menurutnya, momen menjelang pemilu memang lumrah banyak orang mendatangi paranormal. Baginya, dunia spiritual dan politik memang tak bisa dipisahkan. 

"Mereka boleh ngomong apapun, tapi faktanya begitu masuk area politik, orang akan melakukan pendekatan secara spiritual. Enggak usah bicara presiden atau gubernur. Pilihan Kepala Desa atau pindah rumah saja pakai perhitungan spiritual," jelasnya. 

Bintang film 308 ini pun menyayangkan masih banyak orang yang malu-malu mengakui pernah atau selalu datang kepada paranormal setiap kali punya keinginan.

"Ibaratnya seperti dangdut. Dibilang kampungan, tapi justru dicintai banyak orang. Di depan publik ngakunya suka jazz, suka musik latin, tapi di rumah tutup pintu dengarin dangdut," sindirnya.

Sumber : http://celebrity.okezone.com/read/2013/11/20/33/900240/ki-kusumo-sesalkan-orang-malu-ngaku-datangi-paranormal

Minggu, 10 November 2013

Cerita Dewasa Terbaru | Kado Spesial Dari Tante

Mbak Yuni adalah anak tetangga nenekku di desa daerah Cilacap yang ikut dengan keluargaku di Kota Semarang sejak SMP. Waktu SD ia sekolah di desa, setelah itu ia diajak keluargaku di kota untuk melanjutkan sekolah sekaligus membantu keluargaku terutama merawat aku. Kami sangat akrab bahkan di juga sering ngeloni aku. Mbak Yuni ikut dengan keluargaku sampai dia lulus SMA atau aku kelas 2 SD dan dia kembali ke desa. Namanya juga anak kecil, jadi aku belum ada perasaan apa-apa terhadapnya.

 

Setelah itu kami jarang bertemu, paling-paling hanya setahun satu atau dua kali. Tiga tahun kemudian ia menikah dan waktu aku kelas dua SMP aku harus pindah luar Jawa ke Kota Makassar mengikuti ayah yang dipindah tugas. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Kami hanya berhubungan lewat surat dan kabarnya ia sekarang telah memiliki seorang anak. pada waktu aku lulus SMA aku pulang ke rumah nenek dan berniat mencari tempat kuliah di Kota Yogya.

Sesampai di rumah nenek aku tahu bahwa Mbak Yuni sudah punya rumah sendiri dan tinggal bersama suaminya di desa seberang. Setelah dua hari di rumah nenek aku berniat mengunjungi rumah Mbak Yuni. Setelah diberi tahu arah rumahnya (sekitar 1 km) aku pergi kira-kira jam tiga sore dan berniat menginap. Dari sinilah cerita ini berawal.

Setelah berjalan kurang lebih 20 menit, akhirnya aku sampai di rumah yang ciri-cirinya sama dengan yang dikatakan nenek. Sejenak kuamati kelihatannya sepi, lalu aku coba mengetok pintu rumahnya.

"Ya sebentar.." terdengar sahutan wanita dari dalam.

Tak lama kemudian keluar seorang wanita dan aku masih kenal wajah itu walau lama tidak bertemu. Mbak Yuni terlihat manis dan kulitnya masih putih seperti dulu. Dia sepertinya tidak mengenaliku.

"Cari siapa ya? tanya Mbak Yuni".
"Anda Mbak Yuni kan?" aku balik bertanya.
"Iya benar, anda siapa ya dan ada keperluan apa?" Mbak Yuni kembali bertanya dengan raut muka yang berusaha mengingat-ingat.
"Masih inget sama aku nggak Mbak? Aku Aris Mbak, masak lupa sama aku", kataku.
"Kamu Aris anaknya Pak Tono?" kata Mbak Yuni setengah nggak percaya.
"Ya ampun Ris, aku nggak ngenalin kamu lagi. Berapa tahun coba kita nggak bertemu." Kata Mbak Yuni sambil memeluk tubuhku dan menciumi wajahku.

Aku kaget setengah mati, baru kali ini aku diciumi seorang wanita. Aku rasakan buah dadanya menekan dadaku. Ada perasaan lain muncul waktu itu.

"Kamu kapan datangnya, dengan siapa" kata Mbak Yuni sambil melepas pelukannya.
"Saya datang dua hari lalu, saya hanya sendiri." kataku.
"Eh iya ayo masuk, sampai lupa, ayo duduk." Katanya sambil menggeret tanganku.

Kami kemudian duduk di ruang tamu sambil mengobrol sana-sini, maklum lama nggak tetemu. Mbak Yuni duduk berhimpitan denganku. Tentu saja buah dadanya menempel di lenganku. Aku sedikit terangsang karena hal ini, tapi aku coba menghilangkan pikiran ini karena Mbak Yuni sudah aku anggap sebagai keluarga sendiri.

"Eh iya sampai lupa buatin kamu minum, kamu pasti haus, sebentar ya.." kata Mbak Yuni ditengah pembicaraan.

Tak lama kemudian ia datang, "Ayo ini diminum", kata Mbak Yuni.

"Kok sepi, pada kemana Mbak?" Tanyaku.
"Oh kebetulan Mas Heri (suaminya Mbak Yuni) pergi kerumah orang tuanya, ada keperluan, rencananya besok pulangya dan si Dani (anaknya Mbak Yuni) ikut" jawab Mbak Yuni.
"Belum punya Adik Mbak dan Mbak Yuni kok nggak ikut?" tanyaku lagi.
"Belum Ris padahal udah pengen lho.. tapi memang dapatnya lama mungkin ya, kayak si Dani dulu. Mbak Yuni ngurusi rumah jadi nggak bisa ikut" katanya.
"Eh kamu nginep disini kan? Mbak masih kangen lho sama kamu" katanya lagi.
"Iya Mbak, tadi sudah pamit kok" kataku.
"Kamu mandi dulu sana, ntar keburu dingin" kata Mbak Yuni.

Lalu aku pergi mandi di belakang rumah dan setelah selesai aku lihat-lihat kolam ikan di belakang rumah dan kulihat Mbak Yuni gantian mandi. Kurang lebih lima belas menit, Mbak Yuni selesai mandi dan aku terkejut karena ia hanya mengenakan handuk yang dililitkan di tubuhnya. Aku pastikan ia tidak memakai BH dan mungkin CD juga karena tidak aku lihat tali BH menggantung di pundaknya.

"Sayang Ris ikannya masih kecil, belum bisa buat lauk" kata Mbak Yuni sambil melangkah ke arahku lalu kami ngobrol sebentar tentang kolam ikannya.

Kulihat buah dadanya sedikit menyembul dari balutan handuknya dan ditambah bau harum tubuhnya membuatku terangsang. Tak lama kemudian ia pamit mau ganti baju. Mataku tak lepas memperhatikan tubuh Mbak Yuni dari belakang. Kulitnya benar-benar putih. Sepasang pahanya putih mulus terlihat jelas bikin burungku berdiri. Ingin rasanya aku lepas handuknya lalu meremas, menjilat buah dadanya, dan menusuk-nusuk selangkangannya dengan burungku seperti dalam bokep yang sering aku lihat. Sejenak aku berkhayal lalu kucoba menghilangkan khayalan itu.

Haripun berganti petang, udara dingin pegunungan mulai terasa. Setelah makan malam kami nonton teve sambil ngobrol banyak hal, sampai tak terasa sudah pukul sembilan.

"Ris nanti kamu tidur sama aku ya, Mbak kangen lho ngeloni kamu" kata Mbak Yuni.
"Apa Mbak?" Kataku terkejut.
"Iya.. Kamu nanti tidur sama aku saja. Inget nggak dulu waktu kecil aku sering ngeloni kamu" katanya.
"Iya Mbak aku inget" jawabku.
"Nah ayo tidur, Mbak udah ngantuk nih" kata Mbak Yuni sambil beranjak melangkah ke kamar tidur dan aku mengikutinya dari belakang, pikiranku berangan-angan ngeres. Sampai dikamar tidur aku masih ragu untuk naik ke ranjang.
"Ayo jadi tidur nggak?" tanya Mbak Yuni.

Lalu aku naik dan tiduran disampingnya. Aku deg-degan. Kami masih ngobrol sampai jam 10 malam.

"Tidur ya.. Mbak udah ngantuk banget" kata Mbak Yuni.
"Iya Mbak" kataku walaupun sebenarnya aku belum ngantuk karena pikiranku semakin ngeres saja terbayang-bayang pemandangan menggairahkan sore tadi, apalagi kini Mbak Yuni terbaring di sampingku, kurasakan burungku mengeras.

Aku melirik ke arah Mbak Yuni dan kulihat ia telah tertidur lelap. Dadaku semakin berdebar kencang tak tahu apa yang harus aku lakukan. Ingin aku onani karena sudah tidak tahan, ingin juga aku memeluk Mbak Yuni dan menikmati tubuhnya, tapi itu tidak mungkin pikirku. Aku berusaha menghilangkan pikiran kotor itu, tapi tetap tak bisa sampai jam 11 malam. Lalu aku putus kan untuk melihat paha Mbak Yuni sambil aku onani karena bingung dan udah tidak tahan lagi.

Dengan dada berdebar-debar aku buka selimut yang menutupi kakinya, kemudian dengan pelan-pelan aku singkapkan roknya hingga celana dalam hitamnya kelihatan, dan terlihatlah sepasang paha putih mulus didepanku beitu dekat dan jelas. Semula aku hanya ingin melihatnya saja sambil berkhayal dan melakukan onani, tetapi aku penasaran ingin merasakan bagaimana meraba paha seorang perempuan tapi aku takut kalau dia terbangun. Kurasakan burungku melonjak-lonjak seakan ingin melihat apa yang membuatnya terbangun. Karena sudah dikuasai nafsu akhirnya aku nekad, kapan lagi kalau tidak sekarang pikirku.

Dengan hati-hati aku mulai meraba paha Mbak Yuni dari atas lutut lalu keatas, terasa halus sekali dan kulakukan beberapa kali. Karena semakin penasaran aku coba meraba celana dalamnya, tetapi tiba-tiba Mbak Yuni terbangun.

"Aris! Apa yang kamu lakukan!" kata Mbak Yuni dengan terkejut.

Ia lalu menutupi pahanya dengan rok dan selimutnya lalu duduk sambil menampar pipiku. Terasa sakit sekali.

"Kamu kok berani berbuat kurang ajar pada Mbak Yuni. Siapa yang ngajari kamu?" kata Mbak Yuni dengan marah.

Aku hanya bisa diam dan menunduk takut. Burungku yang tadinya begitu perkasa aku rasakan langsung mengecil seakan hilang.

"Tak kusangka kamu bisa melakukan hal itu padaku. Awas nanti kulaporkan kamu ke nenek dan bapakmu" kata Mbak Yuni.
"Ja.. jangan Mbak" kataku ketakutan.
"Mbak Yuni kan juga salah" kataku lagi membela diri.
"Apa maksudmu?" tanya Mbak Yuni.

"Mbak Yuni masih menganggap saya anak kecil, padahal saya kan udah besar Mbak, sudah lebih dari 17 tahun. Tapi Mbak Yuni masih memperlakukan aku seperti waktu aku masih kecil, pakai ngeloni aku segala. Trus tadi sore juga, habis mandi Mbak Yuni hanya memakai handuk saja didepanku. Saya kan lelaki normal Mbak" jelasku.

Kulihat Mbak Yuni hanya diam saja, lalu aku berniat keluar dari kamar.

"Mbak.. permisi, biar saya tidur saja di kamar sebelah" kataku sambil turun dari ranjang dan berjalan keluar.

Mbak Yuni hanya diam saja. Sampai di kamar sebelah aku rebahkan tubuhku dan mengutuki diriku yang berbuat bodoh dan membayangkan apa yang akan terjadi besok. Kurang lebih 15 menit kemudian kudengar pintu kamarku diketuk.

"Ris.. kamu masih bangun? Mbak boleh masuk nggak?" Terdengar suara Mbak Yuni dari luar.
"Ya Mbak, silakan" kataku sambil berpikir mau apa dia.

Mbak Yuni masuk kamarku lalu kami duduk di tepi ranjang. Aku lihat wajahnya sudah tidak marah lagi.

"Ris.. Maafkan Mbak ya telah nampar kamu" katanya.
"Seharusnya saya yang minta maaf telah kurang ajar sama Mbak Yuni" kataku.
"Nggak Ris, kamu nggak salah, setelah Mbak pikir, apa yang kamu katakan tadi benar. Karena lama nggak bertemu, Mbak masih saja menganggap kamu seorang anak kecil seperti dulu aku ngasuh kamu. Mbak tidak menyadari bahwa kamu sekarang sudah besar" kata Mbak Yuni.

Aku hanya diam dalam hatiku merasa lega Mbak Yuni tidak marah lagi.

"Ris, kamu bener mau sama Mbak?" tanya Mbak Yuni.
"Maksud Mbak?" kataku terkejut sambil memandangi wajahnya yang terlihat bagitu manis.
"Iya.. Mbak kan udah nggak muda lagi, masa' sih kamu masih tertarik sama aku?" katanya lagi.

Aku hanya diam, takut salah ngomong dan membuatnya marah lagi.

"Maksud Mbak.., kalau kamu bener mau sama Mbak, aku rela kok melakukannya dengan kamu" katanya lagi.

Mendengar hal itu aku tambah terkejut, seakan nggak percaya.

"Apa Mbak" kataku terkejut.
"Bukan apa-apa Ris, kamu jangan berpikiran enggak-enggak sama Mbak. Ini hanya untuk meyakinkan Mbak bahwa kamu telah dewasa dan lain kali tidak menganggap kamu anak kecil lagi" kata Mbak Yuni

Lagi-lagi aku hanya diam, seakan nggak percaya. Ingin aku mengatakan iya, tapi takut dan malu. Mau menolak tapi aku pikir kapan lagi kesempatan seperti ini yang selama ini hanya bisa aku bayangkan.

"Gimana Ris? Tapi sekali aja ya.. dan kamu harus janji ini menjadi rahasia kita berdua" kata Mbak Yuni.
Aku hanya mengangguk kecil tanda bahwa aku mau.
"Kamu pasti belum pernah kan?" kata Mbak Yuni.
"Belum Mbak, tapi pernah lihat di film" kataku.
"Kalau begitu aku nggak perlu ngajari kamu lagi" kata Mbak Yuni.

Mbak Yuni lalu mencopot bajunya dan terlihatlah buah dadanya yang putih mulus terbungkus BH hitam, aku diam sambil memperhatikan, birahiku mulai naik. Lalu Mbak Yuni mencopot roknya dan paha mulus yang aku gerayangi tadi terlihat. Tangannya diarahkan ke belakang pundak dan BH itupun terlepas, sepasang buah dada berukuran sedang terlihat sangat indah dipadu dengan puting susunya yang mencuat kedepan. Mbak Yuni lalu mencopot CD hitamnya dan kini ia telah telanjang bulat. Penisku terasa tegang karena baru pertama kali ini aku melihat wanita telanjang langsung dihadapanku. Ia naik ke atas ranjang dan merebahkan badannya terlentang. Aku begitu takjub, bayangkan ada seorang wanita telanjang dan pasrah berbaring di ranjang tepat dihadapanku. Aku tertegun dan ragu untuk melakukannya.

"Ayo Ris.. apa yang kamu tunggu, Mbak udak siap kok, jangan takut, nanti Mbak bantu" kata Mbak Yuni.

Segera aku melepaskan semua pakaianku karena sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi. Kulihat Mbak Yuni memperhatikan burungku yang berdenyut-denyut, aku lalu naik ke atas ranjang. Karena sudah tidak sabar, langsung saja aku memulainya. Langsung saja aku kecup bibirnya, kulumat-lumat bibirnya, terasa ia kurang meladeni bibirku, aku pikir mungkin suaminya tidak pernah melakukannya, tapi tidak aku hiraukan, terus aku lumat bibirnya. Sementara itu kuarahkan tanganku ke dadanya. Kutemukan gundukan bukit, lalu aku elus-elus dan remas buah dadanya sambil sesekali memelintir puting susunya.

"Ooh.. Ris.. apa yang kau lakukan.. ergh.. sshh.." Mbak Yuni mulai mendesah tanda birahinya mulai naik, sesekali kurasakan ia menelan ludahnya yang mulai mengental. Setelah puas dengan bibirnya, kini mulutku kuarahkan ke bawah, aku ingin merasakan bagaimana rasanya mengulum buah dada. Sejenak aku pandangi buah dada yang kini tepat berada di hadapanku, ooh sungguh indahnya, putih mulus tanpa cacat sedikitpun, seperti belum pernah terjamah lelaki. Langsung aku jilati mulai dari bawah lalu ke arah putingnya, sedangkan buah dada kanannya tetap kuremas-remas sehingga tambah kenyal dan mengeras.
"Emmh oh aarghh" Mbak Yuni mendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya.

Kulirik wajahnya dan terlihat matanya merem melek dan giginya menggigit bibir bawahnya. Kini jariku kuarahkan ke selangkangannya. Disana kurasakan ada rumput yang tumbuh di sekeliling memeknya. Jari-jariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu sudah sangat basah, tanda bahwa ia sudah benar-benar terangsang. Kupermainkan jari-jariku sambil mencari klentitnya. Kugerakkan jari-jariku keluar masuk di dalam lubang yang semakin licin tersebut.

"Aargghh.. eemhh.. Ris kam.. mu ngapainn oohh.." kata Mbak Yuni meracau tak karuan, kakinya menjejak-jejak sprei dan badannya mengeliat-geliat. Tak kupedulikan kata-katanya. Tubuh Mbak Yuni semakin mengelinjang dikuasai nafsu birahi. Kuarasakan tubuh Mbak Yuni menegang dan kulihat wajahnya memerah bercucuran keringat, aku pikir dia sudah mau klimaks. Kupercepat gerakan jariku didalam memeknya.
"Ohh.. arghh.. oohh.." kata Mbak Yuni dengan nafas tersengal-sengal dan tiba-tiba..
"Oohh aahh.." Mbak Yuni mendesah hebat dan pinggulnya terangkat, badannya bergetar hebat beberapa kali. Terasa cairan hangat memenuhi memeknya.
"Ohh.. ohh.. emhh.." Mbak Yuni masih mendesah-desah meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.
"Ris apa yang kamu lakukan kok Mbak bisa kayak gini" tanya Mbak Yuni.
"Kenapa emangnya Mbak? Kataku.
"Baru kali ini aku merasakan nikmat seperti ini, luar biasa" kata Mbak Yuni.

Ia lalu bercerita bahwa selama bersama suaminya ia tidak pernah mendapatkan kepuasan, karena mereka hanya sebentar saja bercumbu dan dalam bercinta suaminya cepat selesai.

"Mbak sekarang giliranku" kubisikkan ditelinganya, Mbak Yuni mengangguk kecil.

Aku mulai mencumbunya lagi. Kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya yang aku nikmati, tak lupa jari-jariku kupermainkan di dalam memeknya.

"Aarghh.. emhh.. ooh.." terdengar Mbak Yuni mulai mendesah-desah lagi tanda ia telah terangsang.

Setelah aku rasa cukup, aku ingin segera merasakan bagaimana rasanya menusukkan burungku ke dalam memeknya. Aku mensejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan Mbak Yuni tahu, ia lalu mengangkangkan pahanya dan kuarahkan burungku ke memeknya. Setelah sampai didepannya aku ragu untuk melakukannya.

"Ayo Ris jangan takut, masukin aja" kata Mbak Yuni.

Perlahan-lahan aku masukkan burungku sambil kunikmati, bless terasa nikmat saat itu. Burungku mudah saja memasuki memeknya karena sudah sangat basah dan licin. Kini mulai kugerakkan pinggulku naik turun perlahan-lahan. Ohh nikmatnya.

"Lebih cepat Ris arghh.. emhh" kata Mbak Yuni terputus-putus dengan mata merem-melek.

Aku percepat gerakanku dan terdengar suara berkecipak dari memeknya.

"Iya.. begitu.. aahh.. ter.. rrus.. arghh.." Mbak Yuni berkata tak karuan.

Keringat kami bercucuran deras sekali. Kulihat wajahnya semakin memerah.

"Ris, Mbak mau.. enak lagi.. oohh.. ahh.. aahh.. ahh.." kata Mbak Yuni sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar dan kurasakan memeknya dipenuhi cairan hangat menyiram penisku.

Remasan dinding memeknya begitu kuat, akupun percepat gerakanku dan.. croott.. akupun mencapai klimaks aahh.., kubiarkan air maniku keluar di dalam memeknya. Kurasakan nikmat yang luar biasa, berkali-kali lebih nikmat dibandingkan ketika aku onani. Aku peluk tubuhnya erat-erat sambil mengecup puting susunya menikmati kenikmatan sex yang sesungguhnya yang baru aku rasakan pertama kali dalam hidupku. Setelah cukup kumenikmatinya aku cabut burungku dan merebahkan badanku disampinya.

"Mbak Yuni, terima kasih ya.." kubisikkan lirih ditelinganya sambil kukecup pipinya.
"Mbak juga Ris.. baru kali ini Mbak merasakan kepuasan seperti ini, kamu hebat" kata Mbak Yuni lalu mengecup bibirku.

Kami berdua lalu tidur karena kecapaian.

Kira-kira jam 3 pagi aku terbangun dan merasa haus sekali, aku ingin mencari minum. Ketika aku baru mau turun dari ranjang, Mbak Yuni juga terbangun.

"Kamu mau kemana Ris.." katanya.
"Aku mau cari minum, aku haus. Mbak Yuni mau?" Kataku.

Ia hanya mengangguk kecil. Aku ambil selimut untuk menutupi anuku lalu aku ke dapur dan kuambil sebotol air putih.

"Ini Mbak minumnya" kataku sambil kusodorkan segelas air putih.

Aku duduk di tepi ranjang sambil memandangi Mbak Yuni yang tubuhnya ditutupi selimut meminum air yang kuberikan.

"Ada apa Ris, kok kamu memandangi Mbak" katanya.
"Ah nggak Papa. Mbak cantik" kataku sedikit merayu.
"Ah kamu Ris, bisa aja, Mbak kan udah tua Ris" kata Mbak Yuni.
"Bener kok, Mbak malah makin cantik sekarang" kataku sambil kukecup bibirnya.
"Ris.. boleh nggak Mbak minta sesuatu" kata Mbak Yuni.
"Minta apa Mbak?" tanyaku penasaran.
"Mau nggak kamu kalau.." kata Mbak Yuni terhenti.
"Kalau apa Mbak?" kataku penuh tanda tanya.
"Kalau.. kalau kamu emm.. melakukannya lagi" kata Mbak Yuni dengan malu-malu sambil menunduk, terlihat pipinya memerah.
"Lho.. katanya tadi, sekali aja ya Ris.., tapi sekarang kok?" kataku menggodanya.
"Ah kamu, kan tadi Mbak nggak ngira bakal kayak gini" katanya manja sambil mencubit lenganku.
"Dengan senang hati aku akan melayani Mbak Yuni" kataku.

Sebenarnya aku baru mau mengajaknya lagi, e.. malah dia duluan. Ternyata Mbak Yuni juga ketagihan. Memang benar jika seorang wanita pernah merasa puas, dia sendiri yang akan meminta. Kami mulai bercumbu lagi, kali ini aku ingin menikmati dengan dengan sepuas hatiku. Ingin kunikmati setiap inci tubuhnya, karena kini aku tahu Mbak Yuni juga sangat ingin. Seperti tadi, pertama-tama bibirnya yang kunikmati. Dengan penuh kelembutan aku melumat-lumat bibir Mbak Yuni.

Aku makin berani, kugunakan lidahku untuk membelah bibirnya, kupermainkan lidahku. Mbak Yuni pun mulai berani, lidahnya juga dipermainkan sehingga lidah kami saling beradu, membuatku semakin betah saja berlama-lama menikmati bibirnya. Tanganku juga seperti tadi, beroperasi di dadanya, kuremas-remas dadanya yang kenyal mulai dari lembah hingga ke puncaknya lalu aku pelintir putingnya sehingga membuatnya menggeliat dan mengelinjang. Dua bukit kembar itupun semakin mengeras. Ia menggigit bibirku ketika kupelintir putingnya.

Aku sudah puas dengan bibirnya, kini mulutku mengulum dan melumat buah dadanya. Dengan sigap lidahku menari-nari diatas bukitnya yang putih mulus itu. Tanganku tetap meremas-remas buah dadanya yang kanan. Kulihat mata Mbak Yuni sangat redup, dan ia memagut-magut bibirnya sendiri, mulutnya mengeluarkan desahan erotis.

"Oohh.. arghh.. en.. ennak Ris.. emhh.." kata Mbak Yuni mendesah-desah.

Tiba-tiba tangannya memegang tanganku yang sedang meremas-remas dadanya dan menyeretnya ke selangkangannya. Aku paham apa yang diinginkannya, rupanya ia ingin aku segera mempermainkan memeknya. Jari-jarikupun segera bergerilya di memeknya. Kugerakkan jariku keluar masuk dan kuelus-elus klentitnya membuatnya semakin menggelinjang tak karuan.

"Ya.. terruss.. aarggghh.. emmhh.. enak.. oohh.." mulut Mbak Yuni meracau.

Setiap kali Mbak Yuni terasa mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk memeknya, setelah dia agak tenang, aku permainkan lagi memeknya, kulakukan beberapa kali.

"Emhh Ris.. ayo dong jangan begitu.. kau jahat oohh.." kata Mbak Yuni memohon.

Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tapi aku tidak akan membuatnya klimaks dengan jariku tetapi dengan mulutku, aku benar-benar ingin mencoba semua yang pernah aku lihat di bokep.

Segera aku arahkan mulutku ke selangkangannya. Kusibakkan rumput-rumpuat hitam yang disekeliling memeknya dan terlihatlah memeknya yang merah dan mengkilap basah, sungguh indah karena baru kali ini melihatnya. Aku agak ragu untuk melakukannya, tetapi rasa penasaranku seperti apa sih rasanya menjilati memek lebih besar. Segera aku jilati lubang itu, lidahku kujulurkan keluar masuk.

"Ris.. apa yang kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh.." kata Mbak Yuni.

Ia terkejut aku menggunakan mulutku untuk menjilati memeknya, tapi aku tidak pedulikan kata-katanya. Ketika lidahku menyentuh kelentitnya, ia mendesah panjang dan tubuhnya menggeliat tak karuan dan tak lama kemudian tubuhnya bergetar beberapa kali, tangannya mencengkeram sprei dan mulutku di penuhi cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.

"Ohmm.. emhh.. ennak Ris.. aahh.." kata Mbak Yuni ketika ia klimaks.

Setelah Mbak Yuni selesai menikmati kenikmatan yang diperolehnya, aku kembali mencumbunya lagi karena aku juga ingin mencapai kepuasan.

"Gantian Mbak diatas ya sekarang" kataku.
"Gimana Ris aku nggak ngerti" kata Mbak Yuni.

Daripada aku menjelaskan, langsung aku praktekkan. Aku tidur telentang dan Mbak Yuni aku suruh melangkah diatas burungku, tampaknya ia mulai mengerti. Tangannya memegang burungku yang tegang hebat lalu perlahan-lahan pinggangnya diturunkan dan memeknya diarahkan ke burungku dan dalam sekejap bless burungku hilang ditelan memeknya. Mbak Yuni lalu mulai melakukan gerakan naik turun, ia angkat pinggangnya dan ketika sampai di kepala penisku ia turunkan lagi. Mula-mula ia pelan-pelan tapi ia kini mulai mempercepat gerakannya.

Kulihat wajahnya penuh dengan keringat, matanya sayu sambil merem melek dan sesekali ia melihat kearahku. Mulutnya mendesis-desih. Sungguh sangat sexy wajah wanita yang sedang dikuasai nafsu birahi dan sedang berusaha untuk mencapai puncak kenikmatan. Wajah Mbak Yuni terlihat sangat cantik seperti itu apalagi ditambah rambut sebahunya yang terlihat acak-acakan terombang ambing gerakan kepalanya. Buah dadanya pun terguncang-guncang, lalu tanganku meremas-remasnya. Desahannya tambah keras ketika jari-jariku memelintir puting susunya.

"Oh emhh yaah.. ohh.." itulah kata-kata yang keluar dari mulut Mbak Yuni.
"Aku nggak kuat lagi Ris.." kata Mbak Yuni sambil berhenti menggerakkan badannya, aku tahu ia segera mencapai klimaks.

Kurebahkan badannya dan aku segera memompa memeknya dan tak lama kemudian Mbak Yuni mencapai klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk membiarkan Mbak Yuni menikmati kenikmatan yang diperolehnya. Setelah itu aku cabut penisku dan kusuruh Mbak Yuni menungging lalu kumasukkan burungku dari belakang. Mbak Yuni terlihat hanya pasrah saja terhadap apa yang aku lakukan kepadanya. Ia hanya bisa mendesah kenikmatan.

Setelah puas dengan posisi ini, aku suruh Mbak Yuni rebahan lagi dan aku masukkan lagi burungku dan memompa memeknya lagi karena aku sudah ingin sekali mengakhirinya. Beberapa saat kemudian Mbak Yuni ingin klimaks lagi, wajahnya memerah, tubuhnya menggelinjang kesana kemari.

"Ahh.. oh.. Mbak mau enak lagi Ris.. arrghh ahh.." kata Mbak Yuni.
"Tunggu Mbak, ki kita bareng aku juga hampir" kataku.
"Mbak udah nggak tahan Ris.. ahh.." kata Mbak Yuni sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar hebat, pinggulnya terangkat naik. Cairan hangat menyiram burungku dan kurasakan dinding memeknya seakan-akan menyedot penisku begitu kuat dan akhirnya akupun tidak kuat dan croott.. akupun mencapai klimaks, oh my god nikmatnya luar biasa. Lalu kami saling berpelukan erat menikmati kenikmatan yang baru saja kami raih.

 

© 2013 Baca Informasi. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top