Kamis, 12 Desember 2013

Masih berani merokok di ruang ber-AC?

Desember 12, 2013

Di setiap ruangan ber-AC, biasanya ada tulisan 'Dilarang Merokok'. Ternyata tulisan tersebut bukan sekedar hanya 'tempelan' belaka. Mungkin banyak yang mengira larangan tersebut karena ruangan ber-AC tidak ada ventilasi udaranya. Tetapi ternyata resikonya jauh lebih besar dari itu, yakni bisa menyebabkan kematian.

Tak percaya? Begini penjelasannya... 

Cara kerja AC adalah meniupkan udara melalui tabung pendingin. Bila kelembaban udara terlampau dingin, uap air dalam udara akan diembunkan dan tertinggal sebagai tetesan air di belakang mesin. Udara kering dan dingin lalu diembunkan melalui penapis debu dan bau ke dalam ruangan. Untuk membantu sirkulasi udara, AC memanfaatkan kipas angin.

Nah, merokok dalam ruangan yang ber-AC berarti merokok dalam ruangan yang tertutup. Ini bukan hanya membahayakan bagi si perokok, tapi juga semua orang di dalam ruangan yang ikut menghirup udara tercemar asap rokok (nikotin, tar dan karbon monoksida).

Sirkulasi udara di ruang ber-AC sangat terbatas. Pernafasan perlu udara sehat, segar dengan kandungan oksigen dan pembuangan udara produk metabolisme tubuh CO2 (karbon monoksida) lancar terbuang jauh keluar dan jangan sampai terhirup lagi.

Lalu kenapa sangat berbahaya bila membakar rokok di ruangan ber-AC? Anda pasti tau bila AC mengandung gas freon. Ya, freon (chlorodifluoromethane) yang ada pada AC ditemukan secara tak sengaja oleh Henry Du Pont pada Perang Dunia II. Du Pont adalah ilmuwan yang tugasnya mengembangkan senjata kimia untuk digunakan pada PD II.

Awalnya, senjata kimia yang saat itu beredar belum juga memuaskan Du Pont, sehingga ia bereksperimen membuat senjata super maut dengan menggabungkan berbagai gas-gas mematikan. Saat alat itu dipresentasikan dengan memasukan para tahanan di kamar gas dan diberi gas hasil percobaanya, namun ternyata para tahanan tidak tewas.

Kepalang malu, ia pun mengambil sisa gas ciptaannya lalu disemprotkan sembarangan. Anehnya, objek yang disemprotkan gas itu malah menjadi es atau membeku. Dari sinilah ia tau gas ciptaannya saling menetralisir satu sama lain dan bisa digunakan untuk mendinginkan. Ia pun menyempurnakannya menjadi gas pendingin.

Namun, gas tersebut memiliki kelemahan, karena gas tersebut juga bisa berpisah lagi. Bila terkena panas, gas tersebut menjelma menjadi gas beracun dan kembali menjadi gas mematikan sesuai sifat awalnya. Berangkat dari sanalah mengapa ruangan ber-AC harus steril dari pembakaran rokok, karena panas rokok cukup untuk membuat gas freon terurai alias bisa menjadi mematikan. So, orang yang berada di ruangan AC yang rata-rata tertutup bisa mati keracunan.

Masih berani merokok di ruang ber-AC? 



Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 Comments:

Posting Komentar

 

© 2013 Baca Informasi. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top