Senin, 23 Desember 2013

Koreksi KONI-KOI, Menpora Bertanggung Jawab atas Kegagalan di SEA Games

Desember 23, 2013


Jakarta - Indonesia gagal total di SEA Games XXVII di Myanmar. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengambil tanggung jawab atas kegagalan itu, dan meminta KONI dan KOI memikulnya juga.

Kontingen "Merah Putih" hanya berada di peringkat keempat di daftar perolehan medali SEA Games yang baru lalu, setelah dua tahun lalu menjadi juara umum saat event tersebut dihajat di kandang sendiri (Palembang & Jakarta).

Selain peringat yang menurun drastis, perolehan medali emas Indonesia pun jauh dari target. Mengincar 120 emas, tim yang dipimpin Aslizar Tanjung itu hanya membawa pulang 65 emas plus 84 perak dan 111 perunggu.

Dari 36 cabang olahraga yang diikuti hanya catur dan biliar yang bisa melampaui target emasnya. Sedangkan yang pas target adalah wushu, berkuda, dan bulutangkis. Sisanya, 31 cabang olahraga, gagal total memenuhi target yang dijanjikan.

"Saya bersegera menyatakan ketidakberhasilan ini kepada publik agar tidak banyak silang pendapat dan komentar komen setelah kegagalan SEA Games," kata Roy kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (23/12/2013) siang.

"Saya mengambil tanggung jawab atas ketidakberhasilan itu. Saya bukannya tidak mau disalahkan, tapi kalau memang mau mencari yang disalahkan sayalahorangnya," sambungnya.

Persiapan SEA Games kali ini memang jauh dari ideal. Keterlambatan gaji atlet dan ofisial, pengurangan jumlah uji coba dan kekurangan peralatan menjadi problem yang mengemuka. Roy beralasan permasalahan itu muncul karena birokrasi yang tidak bisa dinegosiasi.

Meski merasa paling bertanggung jawab, tapi Roy tak mau sendirian menanggungnya. Ahli telematika itu juga menuding ketidakharmonisan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebagai penyebab kegagalan kontingen Indonesia kali ini.

"Kami akan mengevaluasi Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional yang memisahkan KONI dan KOI. Tidak boleh ada program yg berjalan sendiri-sendiri," tukas Roy.

"Mungkin ada subunit pengiriman atlet bisa, tapi tidak boleh ada pemisahan. Ada hubungan tidak harmonis, ada somasi oleh KON-KOI. KON-KOI harus didudukkan bersama.

"SEA Games jadi peringatan dari Allah SWT, bangsa Indonesia harus bersatu. Ini momen yang sangat baik, kita diingatkan. Posisi kita sangat tidak bagus. Mari duduk antara KONI-KOI dan (Satlak) Prima," imbuhnya.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 Comments:

Posting Komentar

 

© 2013 Baca Informasi. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top